Rabu, 01 Mei 2013

Makna Hari Pendidikan Nasional bagi Bangsa : Sebuah opini

Hardiknas, 2 Mei 2013




2 Mei, tanggal itu menjadi tanggal yang sangat bermakna bagi kalangan siswa, guru, dan mereka yang merasakan manfaat dari pendidikan. Pendidikan bagi sebagian kalangan menjadi hal yang biasa, dan sebagian lainnya menganggap sebagai hal yang sangat luar biasa. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh mutu pendidikan di suatu bangsa tersebut, ungkapan itulah yang mungkin harus kita resapi lebih jauh.
Makna mendidik, kini sudah mulai ditinggalkan oleh sebagian pendidik masa kini. Hal ini dibuktikan adanya sebagian tenaga pendidik yang hanya menjalankan tugasnya untuk menghabiskan bahan ajar sesuai waktu yang ditentukan dalam RPP mereka (baca: Rencana Pokok Pengajaran). Ada sebagian guru/dosen yang hanya memberikan materi tanpa melakukan proses “pendidikan”. Ada ungkapan bahwa, Mendidik Bukan sekedar Mengajar, hal ini hendaknya perlu untuk dimaknai. Bahwa kegiatan yang namanya mendidik, bukanlah hanya sekedar mengajar dan menyampaikan materi, namun ada pesan moral yang harus senantiasa disipkan dalam setiap proses pembelajaran. Seperti halnya pembelajaran kelompok, pesan moral dalam kerja kelompok adalah, siswa dididik untuk dapat bekerja bergotongroyong, saling membantu satu sama lain, dan mampu memiliki jiwa kebersamaan. Terkadanga hal tersebut kurang dimaknai oleh sebagian tenaga pendidik kita.
Adanya fenomena tersebut, pemerintah telah berupaya dengan memberikan kebijakan-kebijakan yang akan mengarahkan tenaga pendidik untuk menjadi insan pembaharu, pembentuk generasi bangsa. Dengan sistim pendidikan yang ada, pemerintah mencoba untuk semakin meningkatkan mutu pendidikan di negara kita tercinta ini. Berbagai kebijakan tentang pendidikan, dan tenaga kependidikan telah banyak dilahirkan oleh jajaran pemerintahan.
Satu diantara kebijakan baru-baru ini adalah kebijakan Sertifikasi Guru dan Dosen. Kebijakan ini menuntuk tenaga pendidik untuk dapat bekerja lebih professional di bidangnya. Kini, tenaga pendidik dituntut untuk senantiasa mengembangkan ilmunya seiring perkembangan jaman. Hal ini ditempuh melalui penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan sebagainya. Walaupun di lapangan tidak sedikit diantara mereka melakukannya dengan terpaksa, karene tuntutan profesi mereka. Tak sedikit pula diantara mereka yang menempuh jalan pintas dengan membeli penelitian orang lain untuk kepentingan sertifikasi mereka.
Kesadaran masing-masing individu tenaga pendidik memang harus dibangun perlahan-lahan demi kemajuan pendidikan bersama. Mereka akan dihargai oleh murid-murid mereka jika mereka dapat menjadikan diri mereka sebagai tauladan bagi anak didik mereka. Guru atau Dosen yang layak ditauladani akan lebih dihormati oleh anak didik mereka.
Penghormatan murid kepada gurunya tak lagi seperti dulu. Jaman telah berubah, entah apa yang terjadi, apakah hal ini pengaruh dari sistem pendidikan baik secara kecil maupun nasional, ataukah memang bangsa kita belum siap dengan terpaan teknologi yang menerpa dari berbagai sendi kehidupan kita?
Makna hari pendidikan  adalah hari sebagai titik balik semangat memajukan pemikiran bangsa terhadap berbagai terpaan kemajuan teknologi yang akan semakin menggeser khasanah budaya, jika kita terlambat untuk memberikan pendidikan yang tepat kepada generasi bangsa kita.
Masih sempatkah kita memikirkan bahwa apa yang kita ajarkan, apa yang kita lakukan, akan berimbas pada nasib bangsa kelak? Sebagai Pendidik kita tidak hanya bertanggungjawab kepada kepala sekolah, atau rektor, namun sebagai pendidik kita juga bertanggungjawab kepada Tuhan sebagai pembentuk moral generasi manusia…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Siap

Siap